Alam pikiran manusia memang penuh dengan kejutan, seperti yang terjadi pada pasangan yang telah bertahun-tahun menikah ini, momongan yang ditunggu-tunggu pun tak kunjung datang, pemeriksaan medis mengatakan mereka berdua dalam kondisi sehat dan prima.
Santet, teluh bahkan “kiriman” pernah terlintas dipikiran mereka, berbagai usaha dari medis sampai alternative sudah dilakukan, belasan bahkan puluhan orang sudah didatangi, hasilnya? Ya macam-macam, saat datang ke paranormal jawabannya kena “kiriman” seseorang lah, kena karma leluhur, kena santet lah dan berbagai macam diagnosa lainnya, datang ke dokter semua baik-baik saja, lalu apa yang terjadi?
Sebut saja nama klien saya ini dengan nama Bagong, lelaki 35 Tahun, datang ke saya untuk konsultasi mengenai kenapa dirinya mengalami hal tersebut, penggalian akar masalah dalam sesi interview terlihat baik-baik saja, tidak ada yang salah, tidak ada hal-hal yang bergesekan atau konflik batin, rumah tangga mereka berjalan selayaknya keluarga pada umumnya, nah lhooo…
Tapi ada satu hal yang mengganjal saya, mereka sama-sama “doyan” kerja, gak betah dirumah, mungkin ini penyebabnya. Kok bisa?
“Mas Bagong, kira-kira nih, istrinya workaholic? Kira-kira kalau dihadapkan dengan dua pilihan kerja atau anak, istri mas bagong pilih yang mana?”
Ekspresi Bagong seketika berubah, dari yang tadi antusias dengan sesi interview berubah menjadi bingung bercampur sedih, “Itu dia, saya kira dia akan lebih memilih pekerjaan, karena begitulah yang saya liat, ada ketakutan saat memiliki anak, ketakutannya lepas dari pekerjaan,”
Ketakutan ini dilihat saat mencoba mengadopsi anak, namun sang istri memilih untuk tetap bekerja dan menitipkan anak yang diadopsi itu kepada orang tuanya. Secara tidak langsung si istri tidak mau meninggalkan pekerjaannya, dan anak dianggap beban yang berat.
Dari sini sudah bisa saya pastikan akar permasalahannya adalah mindseet atau self talk yang tidak benar, sehingga selama ini kedua pasangan ini tidak memiliki anak.
Solusinya adalah mengubah self talk “Kalo aku punya anak aku gak bisa kerja lagi” menjadi “Aku punya anak, lebih bahagia karena aku bisa bekerja dirumah dan berkumpul dengan keluargaku”
Simple sebenarnya solusinya, namun dalam kasus ini terasa berat, karena sang suami sudah menyampaikan kepada istrinya untuk melakukan perubahan cara berpikir namun tidak begitu mendapat perhatian dari istrinya.
Hubungan Self Talk Dengan Kehamilan?
Saya kira kita harus memahami tentang teori alam pikiran manusia, berdasarkan tingkat kesadarannya, pikiran manusia terbagi menjadi 4 bagian
1. Pikiran Sadar
2. Critical Area
3. Pikiran Bawah Sadar
4. Pikiran Tidak Sadar
4 bagian inilah yang memproses sebuah informasi, dimulai dari pikiran sadar lalu diolah ke critical area dan diteruskan oleh pikiran bawah sadar lalu beberapa informasi akan diteruskan ke pikiran tidak sadar.
1. Pikiran Sadar (Consious Mind)
Ini adalah proses pertama penyampaian informasi, ketika anda berlogika, mengenali, membandingkan, menganalisa hingga memustuskan sesuatu itulah kerja dari pikiran sadar.
Pikiran sadar ini sifatnya kritis dan analistis, menjadi bagian yang meyelesaikan masalah, pikiran sadar menjadi tempat ingatan jangka pendek, umumnya pikiran sadar memiliki kemampuan mengolah informasi secara bersamaan sebanyak 7-9 tugas/informasi, lebih dari 9 tugas maka pikiran sadar kelebihan beban sehingga tidak mampu memprosesnya lebih lanjut.
Sebagai contoh saat anda pertama kali mengendarai motor atau mobil, saya yakin anda cukup kerepotan, ini area kerja pikiran sadar, lambat laun dengan seringnya berlatih anda memiliki kemampuan yang baik bahkan mampu mengendarainya dengan mudahnya, satu tangan malah karena prosesnya dilakukan berulang-ulang sehingga akhirnya semua tugas diambil alih oleh pikiran bawah sadar.
2. Critical Area
Critical area adalah pembatas antara pikiran sadar dengan pikiran bawah sadar, fungsi utamanya adalah sebagai pembanding, informasi yang diterima pikiran sadar akan dibandingkan dengan memori yang tersimpan di pikiran bawah sadar.
Jika informasi yang diterima sesuai, maka informasi baru ini akan memperkuat informasi yang lama, jika informasi yang diterima tidak sesuai maka informasi yang baru hanya akan disimpan dan bersifat netral, tidak berefek kepada keyakinan dan kebiasaan anda.
Fungsi lain critical factor adalah melindungi diri dari bahaya, rasa sakit, malu. Namun critical area juga kadang terlalu protektif sehingga bisa bersifat menghambat, mencegah dan membatasi.
3. Pikiran Bawah Sadar
Pikiran bawah sadar ini mirip sekali dengan penyimpanan database/hard disk di computer, semenjak kita dilahirkan tempat penyimpanan ini belum terisi/ masih kosong, dengan berjalannya waktu, pengalaman demi pengalaman hidup akan disimpan sebagai memori dalam bentuk keyakinan, sifat, tabiat, kebiasaan dan perilaku kita. Poinnya pikiran bawah sadar adalah tempatnya emosi dan perasaan.
Karakter pikiran bawah sadar adalah menghindari perubahan, artinya pikiran bawah sadar cendrung konsisten, namun konsistensi ini membuat kita sulit untuk mengubah prilaku negatif dalam diri, misalnya malas, suka menuda sesuatu dan lainnya.
Untuk mengubahnya perlu waktu yang relative lama, dibandingkan dengan menggunakan hypnosis.
4. Pikiran Tidak Sadar
Nah ini yang menarik dan belum banyak dibahas, oke lanjut, pikiran tidak sadar adalah program yang memang sudah ada saat kita dilahirkan, insting dan perilaku reflex seperti detak jantung, nafas, tekanan darah, pencernaan, enzim, hormone dan lain-lain.
Kita ambil contoh fobia, ketakutan yang tidak pada tempatnya ini akar masalahnya tersimpan di pikiran bawah sadar, sehingga ketika dihadapkan dengan ketakutannya, pikiran bawah sadar akan meneruskan informasi ke pikiran tidak sadar dan bereaksi bisa dengan perasaan lemes, berkeringat dingin, gemetar dan reaksi fisik lainnya, inilah kerja dari pikiran tidak sadar.
Seperti klien yang tidak hamil selama 8 tahun ini, self talk menjadi informasi yang diteruskan ke pikiran tidak sadar, saat berkata “Kalau saya hamil maka saya tidak akan bisa bekerja lagi” pikiran bawah sadar mengambil kesimpulan “Hamil itu berbahaya” pesan ini diteruskan ke pikiran tidak sadar dan tubuh pun bereaksi “Tidak Hamil”.
Santet, teluh bahkan “kiriman” pernah terlintas dipikiran mereka, berbagai usaha dari medis sampai alternative sudah dilakukan, belasan bahkan puluhan orang sudah didatangi, hasilnya? Ya macam-macam, saat datang ke paranormal jawabannya kena “kiriman” seseorang lah, kena karma leluhur, kena santet lah dan berbagai macam diagnosa lainnya, datang ke dokter semua baik-baik saja, lalu apa yang terjadi?
Sebut saja nama klien saya ini dengan nama Bagong, lelaki 35 Tahun, datang ke saya untuk konsultasi mengenai kenapa dirinya mengalami hal tersebut, penggalian akar masalah dalam sesi interview terlihat baik-baik saja, tidak ada yang salah, tidak ada hal-hal yang bergesekan atau konflik batin, rumah tangga mereka berjalan selayaknya keluarga pada umumnya, nah lhooo…
Tapi ada satu hal yang mengganjal saya, mereka sama-sama “doyan” kerja, gak betah dirumah, mungkin ini penyebabnya. Kok bisa?
“Mas Bagong, kira-kira nih, istrinya workaholic? Kira-kira kalau dihadapkan dengan dua pilihan kerja atau anak, istri mas bagong pilih yang mana?”
Ekspresi Bagong seketika berubah, dari yang tadi antusias dengan sesi interview berubah menjadi bingung bercampur sedih, “Itu dia, saya kira dia akan lebih memilih pekerjaan, karena begitulah yang saya liat, ada ketakutan saat memiliki anak, ketakutannya lepas dari pekerjaan,”
Ketakutan ini dilihat saat mencoba mengadopsi anak, namun sang istri memilih untuk tetap bekerja dan menitipkan anak yang diadopsi itu kepada orang tuanya. Secara tidak langsung si istri tidak mau meninggalkan pekerjaannya, dan anak dianggap beban yang berat.
Dari sini sudah bisa saya pastikan akar permasalahannya adalah mindseet atau self talk yang tidak benar, sehingga selama ini kedua pasangan ini tidak memiliki anak.
Solusinya adalah mengubah self talk “Kalo aku punya anak aku gak bisa kerja lagi” menjadi “Aku punya anak, lebih bahagia karena aku bisa bekerja dirumah dan berkumpul dengan keluargaku”
Simple sebenarnya solusinya, namun dalam kasus ini terasa berat, karena sang suami sudah menyampaikan kepada istrinya untuk melakukan perubahan cara berpikir namun tidak begitu mendapat perhatian dari istrinya.
Hubungan Self Talk Dengan Kehamilan?
Saya kira kita harus memahami tentang teori alam pikiran manusia, berdasarkan tingkat kesadarannya, pikiran manusia terbagi menjadi 4 bagian
1. Pikiran Sadar
2. Critical Area
3. Pikiran Bawah Sadar
4. Pikiran Tidak Sadar
4 bagian inilah yang memproses sebuah informasi, dimulai dari pikiran sadar lalu diolah ke critical area dan diteruskan oleh pikiran bawah sadar lalu beberapa informasi akan diteruskan ke pikiran tidak sadar.
1. Pikiran Sadar (Consious Mind)
Ini adalah proses pertama penyampaian informasi, ketika anda berlogika, mengenali, membandingkan, menganalisa hingga memustuskan sesuatu itulah kerja dari pikiran sadar.
Pikiran sadar ini sifatnya kritis dan analistis, menjadi bagian yang meyelesaikan masalah, pikiran sadar menjadi tempat ingatan jangka pendek, umumnya pikiran sadar memiliki kemampuan mengolah informasi secara bersamaan sebanyak 7-9 tugas/informasi, lebih dari 9 tugas maka pikiran sadar kelebihan beban sehingga tidak mampu memprosesnya lebih lanjut.
Sebagai contoh saat anda pertama kali mengendarai motor atau mobil, saya yakin anda cukup kerepotan, ini area kerja pikiran sadar, lambat laun dengan seringnya berlatih anda memiliki kemampuan yang baik bahkan mampu mengendarainya dengan mudahnya, satu tangan malah karena prosesnya dilakukan berulang-ulang sehingga akhirnya semua tugas diambil alih oleh pikiran bawah sadar.
2. Critical Area
Critical area adalah pembatas antara pikiran sadar dengan pikiran bawah sadar, fungsi utamanya adalah sebagai pembanding, informasi yang diterima pikiran sadar akan dibandingkan dengan memori yang tersimpan di pikiran bawah sadar.
Jika informasi yang diterima sesuai, maka informasi baru ini akan memperkuat informasi yang lama, jika informasi yang diterima tidak sesuai maka informasi yang baru hanya akan disimpan dan bersifat netral, tidak berefek kepada keyakinan dan kebiasaan anda.
Fungsi lain critical factor adalah melindungi diri dari bahaya, rasa sakit, malu. Namun critical area juga kadang terlalu protektif sehingga bisa bersifat menghambat, mencegah dan membatasi.
3. Pikiran Bawah Sadar
Pikiran bawah sadar ini mirip sekali dengan penyimpanan database/hard disk di computer, semenjak kita dilahirkan tempat penyimpanan ini belum terisi/ masih kosong, dengan berjalannya waktu, pengalaman demi pengalaman hidup akan disimpan sebagai memori dalam bentuk keyakinan, sifat, tabiat, kebiasaan dan perilaku kita. Poinnya pikiran bawah sadar adalah tempatnya emosi dan perasaan.
Karakter pikiran bawah sadar adalah menghindari perubahan, artinya pikiran bawah sadar cendrung konsisten, namun konsistensi ini membuat kita sulit untuk mengubah prilaku negatif dalam diri, misalnya malas, suka menuda sesuatu dan lainnya.
Untuk mengubahnya perlu waktu yang relative lama, dibandingkan dengan menggunakan hypnosis.
4. Pikiran Tidak Sadar
Nah ini yang menarik dan belum banyak dibahas, oke lanjut, pikiran tidak sadar adalah program yang memang sudah ada saat kita dilahirkan, insting dan perilaku reflex seperti detak jantung, nafas, tekanan darah, pencernaan, enzim, hormone dan lain-lain.
Kita ambil contoh fobia, ketakutan yang tidak pada tempatnya ini akar masalahnya tersimpan di pikiran bawah sadar, sehingga ketika dihadapkan dengan ketakutannya, pikiran bawah sadar akan meneruskan informasi ke pikiran tidak sadar dan bereaksi bisa dengan perasaan lemes, berkeringat dingin, gemetar dan reaksi fisik lainnya, inilah kerja dari pikiran tidak sadar.
Seperti klien yang tidak hamil selama 8 tahun ini, self talk menjadi informasi yang diteruskan ke pikiran tidak sadar, saat berkata “Kalau saya hamil maka saya tidak akan bisa bekerja lagi” pikiran bawah sadar mengambil kesimpulan “Hamil itu berbahaya” pesan ini diteruskan ke pikiran tidak sadar dan tubuh pun bereaksi “Tidak Hamil”.
Komentar
Posting Komentar