Lesmana Care

Saya jadi ketawa sendiri saat buat judul di atas, Heheheheh….. Yap, tapi begitu memang adanya, saya pun sempat kaget saat lagi diperjalanan, dering telpon seluler kawan saya yang juga driver saat perjalanan itu berubah drastic, dari yang cekikikan ketawa sampai memukul kemudi dengan emosi yang memuncak. “Waduh, telepon dari siapa? Ampe kesel kaya gitu?” ucap saya “Entah kenapa kalau dapat telpon atau SMS dari orang ini bawaannya re pengen mukul, kepala rasanya mendidih, sangking kesalnya, panjang ceritanya kalau diceritakan, yang pasti dia punya dosa besar di keluarga saya, dendam” ucap kawan saya ini, panggil saja dia Ridwan. Oke, Ridwan seorang bujang yang punya mimpi panjang, eyaaaaa…. Kawan saya ini tau kalau saya bisa melakukan terapi dengan hypnosis (hipnoterapi) “Eh dit, bukannya bisa hipnoterapi ya? Bantuin dong, paling gak emosi marah ini bisa kurang ato dihilangin sekalian,” Saya pun membatin, oke juga buat bahan belajar dan tambah pengalaman, saya ...

Komunikasi bukan hanya soal perkataan namun lebih dari itu. Nada suara, ekspresi wajah dan bahasa tubuh semua memainkan peran utama dalam bagaimana kita berkomunikasi dengan seseorang terlebih dengan anak kita sendiri. Albert Mehrabian (lahir 1939, Guru Besar Emeritus Psikologi UCLA), terkenal dengan hasil penelitianny tentang hubungan antara pesan verbal dan non-verbal. Temuannya membuka tabir bagaimana membuat komunikasi yang efektif, dikenal dengan komunikasi 3 V (Verbal, Voice dan Visual) atau kita sebut Mehrabian’s Rule. 1. Verbal Verbal atau lisan hanya mencakup 7% dari keseluruhan proses komunikasi, kata atau kalimat yang sama diucapkan oleh orang berbeda akan menimbulkan dampak yang berbeda pula.   Wow! Saya ambil contoh pengalaman yang saya yakin terjadi di rumah-rumah keluarga Indonesia sekarang. “Pah, Deva bisa bikin gambar rumah loh ,!” sambil menunjukan gambar “Iya nak, bagus, Deva pinter ,” dengan jari menari di tuts smartphone dan p...